Roentgenium (Rg)
Unsur transuranium yang diproduksi secara
artifisial memiliki nomor atom 111. Pada tahun 1994 para ilmuwan melakukan
Penelitian di Institute for Heavy Ion (Gesellschaft für Schwerionenforschung
[GSI]) di Darmstadt, Ger., Atom elemen 111 terbentuk ketika atom bismut-209 dibombardir dengan atom nikel-62. Atom-atom
dari unsur 111 memiliki berat atom 272 dan terurai setelah 1,5 milidetik ke
atom Meitnerium-268 dengan memancarkan partikel alfa (inti helium). Unsur 111
bernama roentgenium yang merupakan nama fisikawan Jerman Wilhelm Röntgen,
penemu sinar-X. Isotop terpanjang unsur ini ialah roentgenium-280, memiliki
waktu paruh 3,6 detik dan meluruh menjadi Meitnerium-276. Sifat kimia
roentgenium mungkin mirip dengan emas.
erik Gregersen
Properti
elemen
|
|
nomor atom
|
111
|
berat atom
|
280
|
elektron konfigurasi
|
[Rn]5f146d107s1 |
Copernicium (Cn)
Unsur transuranium yang diproduksi secara
artifisial bernomor atom 112. Pada tahun 1996 para ilmuwan di Institute for
Heavy Ion Penelitian (Gesellschaft für Schwerionenforschung [GSI]) di
Darmstadt, Ger., Mengumumkan produksi atom copernicium dari sekering seng-70
dengan timbal-208. Atom copernicium memiliki berat atom 277 dan terurai setelah
0,24 milidetik dengan emisi partikel alfa (inti helium) ke Darmstadtium-273.
Beberapa isotop lain copernicium diketahui; yang terpanjang ialah isotop 285,
memiliki paruh 34 detik. Sifat kimianya mungkin mirip dengan merkuri. Pada
bulan Juni 2009 penemuan unsur 112 oleh GSI diakui oleh International Union of
Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Penemu menamakannya copernicium, yang
berasal dari nama astronom Polandia Nicolaus Copernicus, pada bulan Juli 2009,
dan IUPAC menyetujui nama ini pada bulan Februari 2010.
erik Gregersen
Properti
elemen
|
|
nomor atom
|
112
|
berat atom
|
285
|
elektron konfigurasi
|
[Rn]5f146d107s2 |